Selasa, 31 Mei 2011

Keluarga Berperan Hindari Seks Bebas Remaja

JAKARTA- Salah satu penyebab penyebaran virus HIV/AIDS adalah perilaku seks bebas. Dibanding narkoba, seks bebas relatif lebih cepat menular karena bisa dilakukan berbagai kalangan, termasuk remaja. Terlebih, seks merupakan kebutuhan biologis setiap orang.

Banyak upaya untuk membendung penyebaran HIV/AIDS, namun faktor keluarga sangat penting memberikan pemahaman.

Pemerhati HIV/AIDS Bali, Arimurti, mengaku ada kecenderungan para orangtua kurang memberi perhatian terhadap bahaya HIV/AIDS.

”Orangtua masih kurang aware dalam memberikan pemahaman kepada anak-anak soal bahaya HIV/AIDS, termasuk soal perilaku seks bebas remaja. HIV/AIDS itu belum ada obatnya jadi jika sudah terjangkit, bisa sangat membahayakan,” ujar penulis buku Terbuang, kisah nyata PSK yang mengidap HIV/AIDS, saat berbicang dengan okezone, Selasa (31/5/2011).

Arimurti menambahkan, sangat mungkin kurangnya perhatian disebabkan pengetahuan mengenai HIV/AIDS para orangtua masih sangat minim. ”Yang pasti informasi ke mereka apa itu perilaku seks, apa akibat bagi mereka, dan bagaimana anak-anak mendapat penerangan mengenai bahaya seks bebas serta penularan penyakitnya,” ujar pengurus Rotary Club Nusa Dua ini.

Tak hanya orangtua, tanggung jawab memberikan pemahaman HIV/AIDS juga menjadi tanggung jawab masyarakat umum.

”Karena AIDS itu adalah musibah atau wabah yang tidak ada obatnya, bukan hanya terjadi di Bali, di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia. Jadi ini sudah menjadi tanggung jawab semua masyarakat. Kita harus aware dengan masalah ini,” tegasnya.


sumber: okezone.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar