Selasa, 31 Mei 2011

Baru 24 % Lulusan SMU/AMK Memiliki Akses ke Perguruan Tinggi

Menteri Pendidikan Nasional M, Nuh mengatakan, pada tahun 2010 baru 24 persen anak lulusan SMU/SMK usia 19-23 tahun yang memiliki akses masuk perguruan tinggi (PT).

"Sisanya 76 persen yang belum berkesempatan masuk perguruan tinggi," ungkap M Nuh saat penanda tanganan kerjasama antara Kemendiknas dengan PT BRI di Jakarta, tentang pemberian Beasiswa Nusantara Cerdas BRI kepada 40 mahasiswa dari Indoneia Timur dari BRI sebesar Rp8 miliar di Jakarta, Selasa.

Setelah dipelajari, kata M Nuh, salah satu penyebabnya adalah faktor ketidakmampuan biaya. "Mereka tidak masuk melanjutkan pendidikan lebih tinggi setelah lulus dari sekolah salah satunya adalah faktor factor biaya," katanya.

Karena itu kata Mendiknas, agar seluruh lulusan sekolah lanjutan tingkat atas bisa memiliki akses ke perguruan tinggi, pihaknya saat ini sedang menyiapkan draft Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang peguruan tinggi. "Dalam UU tersebut nanti salah satunya adalah optimalisasi lulusan SMU/SMK yang ingin masuk ke perguruan tinggi terbuka aksesnya," jelasnya.

Ia mengatakan, pemerintah menyadari bahwa kemampuannya terbatas dalam menampung para siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, karena itu diperlukan peran pihak lain terutama dunia usaha unutk bersama-sama mencerddaskan anak bangsa.

Dirut BRI Sofyan Basyir mengatakan, Program Beasiswa Nusantara Cerdas-BRI merupakan bentuk kerjasama antara Kemendiknas dan BRI yang bertujuan membrikan beasiswa kepada mahasiswa dari daerah terpencil di wilayh timur. (try)

sumber: analisadaily.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar