suarasurabaya.net| Tidak heran jika Al siswa kelas 6 sebuah SDN di Tandes ini diminta wali kelasnya jadi penyuplai bahan contekan bagi seluruh siswa yang ikut Ujian Nasional. Sejak kelas 1 hingga kelas 6, putra sulung pasangan Wid dan Ny. S ini selalu juara kelas. Nilai rata-ratanya tidak pernah kurang dari 9 untuk semua mata pelajaran.
Bahkan dibanding 2 kelas 6 lainnya, pemegang gelar juara satu punya nilai rata-rata 7. Ini jauh di bawah nilai rata-rata Al.
Sejak duduk di kelas 6 SD, orangtua Al memang berkomitmen mendukung anaknya ini agar sukses Ujian Nasional. Dua les tambahan di sekolah diikuti, juga sebuah les privat Bahasa Inggris sepulang sekolah.
Menurut Ny. S saat ditemui suarasurabaya.net, anaknya sudah didoktrin Fat wali kelasnya sejak 3 bulan sebelum Ujian Nasional. Simulasi pun dilakukan sehari sebelum Ujian Nasional berlangsung. ”Latihan mencontek dilakukan 3 kali. Masing-masing sehari sebelum 3 hari Ujian Nasional,” kata dia.
Simulasi dirancang dengan kondisi mirip saat Ujian Nasional. Setiap kelas berisi 20 siswa. Al yang duduk di muka berperan sebagai penyuplai bahan contekan. Penulisan bahan contekan pun, kata Ny. S, juga diajari sang Wali Kelas. ”Misalnya untuk jawaban soal nomor 1 adalah B, maka ditulisnya : 012. Untuk jawaban nomor 2 adalah C, maka ditulis : 023, begitu seterusnya,” kata Ny. S.
Bahan contekan diselundupkan ke teman sebelahnya tanpa diketahui pengawas. Nah, penerima bahan contekan ini punya tugas memperbanyak bahan contekan untuk dibagi ke seluruh kelas. Setelah terdistribusi di satu kelas, ada siswa di kelas itu yang bertugas mendistribusikannya ke kelas lain. ”Distribusi ke kelas lain dilakukan siswa di toilet sekolah. Jadi, kalau ada siswa dari kelas pemberi contekan, seorang siswa di 2 kelas lainnya ijin keluar ke toilet,” kata dia.
Modus operandi contek mencontek ini berlangsung sangat sistematis, sehingga Ny. S mengaku tidak percaya jika ini hanya melibatkan Fat sang wali kelas anaknya.
Aksi ini sempat ketahuan petugas pengawas pada pelaksanaan Ujian Nasional hari kedua. ”Waktu itu mata pelajaran Matematika. Seorang siswi beda kelas dengan anak saya ketahuan mencontek. Bahan contekannya ya dari anak saya itu,” kata Ny. S. Sejak itu pengawasan di dua kelas selain kelas Al pun diperketat.
Anehnya, kata Ny. S, di kelas anaknya, pengawasan masih longgar sehingga sampai akhir Ujian Nasional, operasi contek mencontek di kelas Al masih berlangsung mulus.
Kenapa Sang Wali Kelas mendesak Al untuk memberi contekan ke seluruh siswa kelas 6? Setelah diselidiki oleh Ny. S ternyata diketahui dari beberapa kali hasil try out ada sekitar 15 dari 60 siswa kelas 6 yang nilainya tidak mencukupi untuk dinyatakan lulus. ”Mungkin ini yang menyebabkan contek-contekan ini dilakukan,” kata Ny. S.(edy)
KURSUS WEBSITE SURABAYA, KURSUS WEBSITE DI SURABAYA, KURSUS MEMBUAT WEBSITE SURABAYA, KURSUS MEMBUAT TOKO ONLINE SURABAYA TELP: 0857 33333 923
- HOME
- PROFILE
- VISI MISI
- JARINGAN USAHA
- CONTACT
- ALAMAT
- KURSUS WEBSITE
- LAYANAN
- KURSUS KOMPUTER
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar