Jumat, 10 Desember 2010

SD dilarang Pungut Sumbangan di tahun 2011

KLOJEN - SURYA- Anggaran Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) untuk Sekolah Dasar Kota Malang melalui APBD 2011 dipastikan meningkat. Untuk itu, Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Kota Malang memberi ultimatum bagi sekolah yang masih menaikkan sumbangan partisipasi murid (SPM).

Diungkapkan Kepala Bagian Pendidikan Dasar (Kabag Dikdas) Diknas Kota Malang, Suwarjana, sudah ada kepastian kenaikan bosda dari Pemerintah Kota (Pemkot) Malang.

“Mulai tahun 2011, setiap siswa SD akan mendapatkan dua kali lipat Bosda, yakni sebesar Rp 10.000. Nominal itu memang masih jauh dari ideal, tetapi setidaknya dapat mengurangi beban sekolah,” ucapnya,

Lebih lanjut, ia menjelaskan, selain mendapat Bosda, siswa SD/MI Kota Malang juga mendapat BOS dari pusat dengan besaran Rp 33.000 per siswa, sehingga dengan naiknya Bosda tersebut setiap siswa akan mendapat Rp 43.000.

“Bantuan tersebut akan diterima oleh 87.234 siswa di 272 SD/MI penerima Bosda dan BOS Pusat, baik negeri maupun swasta,” katanya.

Karena itu, jika masih ada sekolah yang masih menaikkan SPM, pihaknya tidak segan akan memberi sanksi kepada sekolah yang bersangkutan, sesuai dengan Peraturan Wali Kota (Perwali) nomor 8 tahun 2010.

“Sanksi bisa penundaan pencairan bantuan untuk sekolah tersebut hingga status sebagai penerima Bosda di sekolah tersebut cabut, jika masih saja menaikkan SPM,” tegasnya.

Suwarjana berharap, wali murid bersedia mengadu ke Posko Peduli Pendidikan yang telah disediakan di setiap sekolah bilamana menemukan kasus semacam itu.

Tiga Sekolah Baru

Sementara itu, dalam kurun waktu tiga tahun yaitu 2007-2010, Kabupaten Malang memiliki tiga unit sekolah baru. Ketiga unit sekolah yang baru itu adalah SMAN 1 Bululawang, SMKN 1 Kepanjen, dan SMKN 1 Gedangan.

Kepala Dinas Pendidikan Suwandi menjelaskan, keberadaan tiga sekolah baru itu sesuai dengan kebutuhan masyarakat. “Selama ini, banyak lulusan SMP/MTs yang justru memilih sekolah di Kota Malang untuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi,” jelas Suwandi, Jumat (10/12).

Bupati Rendra Kresna menambahkan, Pemkab akan memperbanyak jumlah SMK di Kabupaten Malang. Namun, penambahan tidak dengan cara mengubah SMA menjadi SMK seperti yang dilakukan beberapa kabupaten dan kota lain yang hanya mengejar keterwujudan persentase yang diharapkan pemerintah yaitu 70:30.

Ch Fathoni, Kabid Tenaga Teknis Kependidikan Dindik Kabupaten Malang mengungkapkan, SMAN 1 Bululawang sudah berdiri sejak 2007 dan telah menelurkan lulusan. Sedang SMKN 1 Kepanjen ada sejak 2008 dan SMKN 1 Gedangan berdiri pada 2009. “Namun, baru ada kesempatan diresmikan pekan lalu,” jelas Fathoni.st11/vie

Tidak ada komentar:

Posting Komentar